
Perbedaan plester dan acian memang membuat bingung. Tapi kalau kamu lagi bangun atau renovasi rumah, pasti akal sering ketemu istilah plester dan acian.
Nah, dua istilah ini kelihatannya mirip sama-sama soal permukaan tembok.
Tapi jangan salah, keduanya punya fungsi, bahan, dan teknik pengerjaan yang berbeda.
Salah satu kesalahan paling umum saat renovasi adalah menyamakan plester dan acian, padahal dua tahap ini berpengaruh ke kekuatan dan tampilan dinding kamu.
Sebagai tukang yang udah malang melintang di dunia konstruksi, Tukang Ahli akan bantu kamu ngerti bedanya secara praktis. Yuk, kita bahas satu per satu biar kamu nggak salah langkah!
Lengkap! Ini Perbedaan Plester dan Acian
Dalam dunia konstruksi dan tahap akhir pengerjaan dinding, memahami perbedaan antara plester dan acian sangatlah penting. Walau keduanya sama-sama berfungsi untuk merapikan permukaan dinding, sebenarnya mereka punya tujuan dan ciri khas yang berbeda satu sama lain.

1. Fungsi Utama
Plester berfungsi buat meratakan permukaan dinding setelah proses pemasangan bata atau batako. Biasanya, tembok hasil pemasangan bata masih kelihatan banyak tonjolan dan celah. Nah, plester ini yang meratakan semuanya supaya permukaan jadi lebih rapi dan kokoh.
Acian adalah tahap lanjutan setelah plesteran selesai. Fungsinya buat menghaluskan permukaan dinding biar siap dicat atau dikasih lapisan finishing lain. Jadi, kalau plester itu tahap dasar buat membentuk, acian itu tahap akhir buat menyempurnakan.
Ibatar Kue:
- Plester itu kayak adonan kuenya.
- Acian itu kayak krim di atasnya biar tampilannya cantik.
2. Komposisi dan Bahan
Plester biasanya dibuat dari campuran semen dan pasir, dengan perbandingan tertentu, misalnya 1:4 (1 bagian semen, 4 bagian pasir). Karena fungsinya untuk membentuk permukaan, teksturnya agak kasar dan tebal.
Acian cenderung lebih halus. Biasanya hanya menggunakan semen saja atau semen yang dicampur sedikit air dan aditif seperti lem putih atau waterproofing agent. Tujuannya biar lapisan acian bisa melekat sempurna ke plester dan menghasilkan permukaan yang mulus.
3. Ketebalan Lapisan
Plester biasanya diaplikasikan dengan ketebalan sekitar 1,5–2 cm, tergantung seberapa tidak ratanya permukaan bata di awal.
Acian, karena cuma lapisan akhir, cukup setipis 2–3 mm saja. Kalau ketebalan acian terlalu berlebihan, justru bisa bikin lapisan gampang retak atau ngelupas.
4. Urutan dan Waktu Pengerjaan
Ini penting banget! Plester selalu dikerjakan lebih dulu. Setelah permukaan tembok diplester dan benar-benar kering (biasanya 7–14 hari), baru masuk ke tahap acian.
Kalau acian dilakukan saat plester belum kering sempurna, bisa menyebabkan:
- Munculnya jamur atau noda lembab,
- Permukaan menggelembung,
- Retakan rambut (hairline crack),
- Cat gampang ngelupas.
Jadi, sabar itu wajib dalam dunia tukang!
5. Alat yang Digunakan
Plesteran biasanya diaplikasikan menggunakan cetok besar, kayu penggaris, atau roskam besi untuk meratakan permukaan.
Acian memakai alat yang lebih presisi, seperti roskam besi halus atau kadang pakai spons khusus biar hasilnya lebih rata dan halus kayak kaca.
6. Perbedaan Hasil Akhir Secara Visual
Hasil plesteran biasanya masih terlihat kasar, dan kadang permukaannya masih terasa berpasir kalau diraba. Hasil acian jauh lebih halus, cocok buat langsung dicat atau ditempeli wallpaper.
Kalau kamu pengin hasil tembok yang estetik, tahan lama, dan nggak gampang retak, kombinasi plester dan acian yang tepat adalah kuncinya.
Plester dan acian bukan sekadar tahapan teknis dalam membangun dinding, tapi bagian penting yang menentukan kualitas dan keindahan bangunan. Kalau kamu ngerti bedanya, proses bangun rumah jadi lebih efisien, hasilnya lebih rapi, dan tembok kamu lebih awet.
Kami Tukang Ahli menyarankan jangan asal cepat selesai, tapi utamakan teknik yang benar. Butuh bantuan atau konsultasi soal dinding rumah kamu? Hubungi kami aja, kami siap bantu dari pondasi sampai finishing!